Sejarah pengajaran Al-Miftah Sidogiri adalah bagian dari tradisi pendidikan Islam yang berkesinambungan di Indonesia. Sejak berdirinya pondok pesantren ini, para santri telah menelusuri jejak-jejak keilmuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Menelusuri sejarah pendidikan Al-Miftah Sidogiri memang tidaklah mudah. Namun, keberlanjutan tradisi pendidikan Islam ini telah membuat pesantren ini tetap eksis hingga saat ini. Menurut KH. Salahuddin Wahid, “Tradisi pendidikan Islam yang berkesinambungan adalah kunci keberhasilan pesantren Al-Miftah Sidogiri dalam mendidik generasi santri yang unggul.”
Pendidikan di Al-Miftah Sidogiri tidak hanya terbatas pada pembelajaran kitab suci Al-Qur’an dan hadis, namun juga mencakup ilmu-ilmu umum yang dapat membantu santri dalam menghadapi tantangan zaman. Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, “Pendidikan Islam yang berkesinambungan harus mampu mengakomodasi perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai keislaman yang murni.”
Para ulama dan kyai di Al-Miftah Sidogiri juga memiliki peran yang sangat penting dalam menelusuri sejarah pengajaran pesantren ini. Mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai teladan bagi para santri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurut KH. Hasyim Muzadi, “Tradisi pendidikan Islam yang berkesinambungan hanya dapat terwujud jika para kyai mampu menjadi panutan bagi santrinya.”
Dengan menjaga keberlanjutan tradisi pendidikan Islam, Al-Miftah Sidogiri telah mampu melahirkan generasi santri yang memiliki keunggulan dalam berbagai bidang. Sebagai kata penutup, mari kita terus menelusuri sejarah pengajaran Al-Miftah Sidogiri dan menjaga tradisi pendidikan Islam yang berkesinambungan untuk masa depan yang lebih baik.