Pesantren Al-Miftah Sidogiri: Warisan Budaya Islam yang Melestarikan Tradisi
Pesantren Al-Miftah Sidogiri merupakan salah satu pesantren yang memiliki warisan budaya Islam yang melestarikan tradisi. Pesantren ini telah berdiri sejak tahun 1899 di Desa Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Dalam perkembangannya, pesantren ini tetap mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang kental dan menjadi salah satu pusat pendidikan Islam yang terkenal di Indonesia.
Menurut KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, putra dari KH. Zainuddin MZ, pendiri Pesantren Al-Miftah Sidogiri, pesantren ini memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan budaya Islam di Indonesia. “Pesantren Al-Miftah Sidogiri bukan hanya sekedar tempat belajar agama, tetapi juga tempat untuk mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang sudah ada sejak dulu,” ujar KH. Abdullah Syukri Zarkasyi.
Salah satu tradisi yang tetap dilestarikan di Pesantren Al-Miftah Sidogiri adalah tradisi pengajian kitab kuning. Kitab-kitab klasik seperti Kitab Safinatun Najah, Kitab Fathul Qarib, dan Kitab Alfiyyah Ibnu Malik menjadi bahan pembelajaran utama di pesantren ini. Menurut KH. Anwar Zahid, seorang dai kondang yang pernah mengaji di Pesantren Al-Miftah Sidogiri, tradisi pengajian kitab kuning ini sangat penting untuk memahami ajaran-ajaran Islam secara mendalam.
Selain itu, Pesantren Al-Miftah Sidogiri juga melestarikan tradisi kedisiplinan dan kebersamaan di antara santri-santrinya. KH. M. Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Al-Miftah Sidogiri, menekankan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan dan solidaritas dalam membentuk karakter santri. “Kami mengajarkan kepada santri-santri kami untuk selalu menghormati sesama, bekerja sama, dan menjaga kebersamaan dalam segala hal,” ujar KH. M. Anwar Manshur.
Dengan melestarikan tradisi-tradisi Islam yang kaya, Pesantren Al-Miftah Sidogiri terus berusaha untuk menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan mampu menghasilkan generasi penerus yang berakhlak mulia. Pesantren ini juga menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lainnya dalam melestarikan budaya Islam di Indonesia. Seperti kata KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, “Pesantren Al-Miftah Sidogiri merupakan warisan budaya Islam yang harus kita jaga dan lestarikan untuk generasi-generasi mendatang.”